ABSTRAK
Berdasarkan
hasil pengamatan, wawancara dan hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di kelas IX D SMP Negeri 1 Yogyakarta tahun
pelajaran 2012/2013 diperoleh data sebagai berikut: (1) kegiatan pembelajaran
masih banyak didominasi oleh guru sehingga siswa kurang aktif mengikuti
pembelajaran, (2) metode yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan menitik beratkan pada penanaman informasi/ konsep-konsep yang
dipelajari diberitahukan atau disajikan dengan ceramah saja; (3) dalam proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa merasa kurang mendapatkan
pengarahan dan bimbingan dalam belajar mandiri, (4) dalam pelaksnaan
pembelajaran guru masih menarapkan Catat Buku Sampai Abis. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah ”Apakah penggunaan model pembelajaran CLIS dapat
meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX D
SMP Negeri 1 Yogyakarta semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013”
Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran CLIS
dapat meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa
kelas IX A SMP Negeri 1 Yogyakarta semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
Prosedur peneltian ini akan dilakukan melalui 3 (tiga) siklus, setiap siklus
dilakukan selama 2 x 40 menit yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi
Hasil
dari penelitian pada setiap siklus dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegara-an pada siswa kelas IX D SMP Negeri 1 Yogyakarta semester ganjil
tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sebagai berikut: (1) pada siklus I kinerja
guru dalam penggunaan model pembelajaran CLIS mencapai 62,50% dan aktivitas
belajar Pendidikan Kewarganegaraan mencapai 61,54%, (2) pada siklus II kinerja
guru dalam penggunaan model pembelajaran CLIS mencapai 75,00% dan aktivitas
belajar Pendidikan Kewarganegaraan 69,23%, dan (3) pada siklus III kinerja guru
dalam penggunaan model pembelajaran CLIS mencapai 83,33% dan aktivitas belajar
Pendidikan Kewarganegaraan 79,49%. Dengan demikian semakin meningkat kinerja
guru dalam penggunaan model pembelajaran CLIS maka semakin meningkat aktivitas
belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945]
Dalam
perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan penghujung abad
ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang mengancam
keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang
kuat serta konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan
kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai
generasi penerus.
Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Guru
memiliki tanggung jawab agar pembelajaran yang diberikan dapat berhasil dengan
baik. Keberhasilan ini banyak bergantung kepada usaha guru membangkitkan
aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Aktivitas dalam
belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa
dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal-hal yang belum jelas, mencatat,
mendengar, berpikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat
menunjang prestasi belajar. Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak
mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak didik
lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik.
Berdasarkan
hasil pengamatan, wawancara dan hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di kelas IX D SMP Negeri 1 Yogyakarta tahun
pelajaran 2012/2013 diperoleh data sebagai berikut: (1) kegiatan pembelajaran
masih banyak didominasi oleh guru sehingga siswa kurang aktif mengikuti
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (2) metode yang digunakan dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menitik beratkan pada penanaman
informasi/ konsep-konsep yang dipelajari diberitahukan atau disajikan dengan
ceramah saja; (3) dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa
merasa kurang mendapatkan pengarahan dan bimbingan dalam belajar mandiri, (4)
dalam pelaksnaan pembelajaran guru masih menarapkan Catat Buku Sampai Abis.
Dari
hasil evaluasi proses pembelajaran di atas ternyata belum memberikan dampak
yang baik terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa. Hal ini disebabkan
karena proses pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode dan model
yang kurang menarik perhatian siswa.
Sehubungan
dengan permasalahan tersebut, maka perlu diadakan tindakan perbaikan-perbaikan
sebagai upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam Pendidikan
Kewarganegaraan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut di atas maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.
Apakah penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan
aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX A SMP Negeri 1
Yogyakarta semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
2.
Apakah penggunakan model pembelajaran Koopratif tipe TGT dapat meningkatkan
aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX A SMP Negeri 1
Yogyakarta semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
3.
Apakah penggunaan model pembelajaran kontekstual berbasis inquiri dapat
meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX A
SMP Negeri 1 Yogyakarta semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
4. Apakah penggunaan model pembelajaran CLIS
dapat meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa
kelas IX A SMP Negeri 1 Yogyakarta semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
”Apakah penggunaan model pembelajaran CLIS dapat meningkatkan aktivitas belajar
Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Yogyakarta semester
ganjil tahun pelajaran 2012/2013”
D. Tujuan Penelitian
Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran CLIS
dapat meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa
kelas IX A SMP Negeri 1 Yogyakarta semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa:
Dapat
memperluas proses berpikir dan dapat menimbulkan minat sekaligus kreativitas
serta aktivitas belajar siswa, sehingga siswa dapat berpikir secara kritis,
rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2. Bagi guru:
Bermanfaat
untuk perbaikan dan mengembangkan kemampuan, serta merencanakan penggunaan
model pembelajaran CLIS sebagai salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas
belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
3. Bagi sekolah:
Bermanfaat
sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaan dan pengembangan bagi
guru agar dapat lebih profesional dalam melaksanakan proses pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Mau DOWNLOAD filenya Klik Disini
Mau DOWNLOAD filenya Klik Disini
0 Response to "Makalah Meningkatkan Aktivitas Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran CLIS Pada Siswa"
Post a Comment